Home Al-Quran Arti Yaumul Jaza dan Gambarannya Sesuai dengan Al-Quran

Arti Yaumul Jaza dan Gambarannya Sesuai dengan Al-Quran

209
Arti Yaumul Jaza

Arti Yaumul Jaza -Ini adalah nama lain bagi hari kiamat. Selain nama yaumul jaza ada beberapa nama lain yang digunakan untuk penyebutan hari kiamat seperti yaumul mizan, yaumul ba’ats, yaumul hisab dan lain-lain.

Pada kesempatan ini dengan izin Allah kita akan membahas tentang arti yaumul jaza sebagaimana yang di sebutkan dalam kitab suci al-Quran.

The elsholat.com Contents

Apa Arti Yaumul Jaza

Yaumul Jaza: Arti dan Gambarannya Sesuai dengan Al-Quran

Arti Yaumul Jaza dalam bahasa Arab yang di dulis dengan يوم الجزاء adalah hari pembalasan, hari penghisaban. Sering juga disebut dengan hari kiamat karena di hari itu di balas semua perbuatan manusia yang di lakukan didunia.

Apabila perbuatan didunia baik maka balasannya juga akan baik dan sebaliknya jika amal manusia jelek semasa didunia maka balasannya juga akan jelek.

Salah satu dalil tentang datangnya Yaumul Jaza adalah disebutkan dalam Al-Quran pada surat Al-Hajj ayat 7.

وَأَنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي الْقُبُورِ

“Sesungguhnya kiamat pasti datang, tidak ada keraguan padanya (pada datangnya kiamat), dan Allah akan membangkitkan siapa saja yang ada dalam kubur.”

Jadi, al-Quran mengatakan bahwa kiamat pasti datang, berarti wajib bagi orang Islam mengimaninya dan mempercayainya karena segala yang datang dari al-Quran sama sekali tidak meragukan dan itu pasti benar.

Bagi kita yang percaya dengan hari kiamat tentu kita harus mempersiapkan diri untuk hari tersebut. Cara mempersiapkan diri untuk hari kiamat atau yaumul jaza adalah dengan mengerjakan amal ibadah yang banyak dan ikhlas karena Allah sehingga kita mendaparkan balasan di hari jaza’ atau hari pembalasan atau yang kita sebut dengan Yaumul Jaza.

Jadi, arti yaumul jaza adalah hari di mana Allah membalas semua perbuatan hamba-Nya. Amalan yang baik akan di berikan balasan yang bagus dan amal ibadah yang jelek (ibadah yang tidak ikhlas karena Allah) atau perbuatan jahat semasa didunia akan di balas sesuai dengan perbuatan.

Kita juga bisa menyebutkan hari pembalasan atau yaumul jaza dengan hari penghisapan atau hari perhitungan amal ibadah hamba. Di hari kiamat manusia akan di hitung semua amalnya, semua amal akan di timbang dan Allah akan memberikan balasan yang baik dan nikmat yang luarbiasa kepada hamba-Nya yang ikhlas beramal didunia.

Sebaliknya, bagi yang ingkar dengan nikmat Allah, tidak mau beribadah dengan nikmat yang Allah berikan seperti anggota tubuh yang sehat namun digunakan untuk maksiat, maka Allah punya azab yang pedih untuk itu. Na’uzubillah moin zaalik.

Tentang yaumul Jaza, seorang pakar Tafsir Indonesia Quraisy Shihab mengatakan bahwa semua tentang arti yaumul jaza sudah ada dalam al-Quran di surat al-Ghasyiah. Beliau mengatakan bahwa kandungan surat al-Ghasyiah menjelaskan tentang makna dan arti Yaumul jaza.

Pada hari itu, Allah memberikan balasan yang penuh kenikmatan kepada hamba-Nya yang mau mengikuti syariatnya dan memberikana azab yang pedih kepada hamba-Nya tidak mau mengambil peringatan dari ayat-ayat-Nya.

Arti yaumul jaza dan gambarannya sesuai al-Quran

Gambaran Yaumul Jaza Sesjuai dengan Ayat Al-Quran

Untuk mengetahui bagaimana yaumul jaza itu, kita bisa mempelajari ayat-ayat Allah dan disini kami akan menyebutkan beberapa gambaran yaumul jaza atau hari pembalasan sesuai dengan al-Quran sebagaimana yang di kutib dari detik.com

1. Surga adalah tempat indah yang hanya berisikan kesenangan dan kegembiraan

keindahan tentang surga yang Allah berikan kepada hamba-Nya yang beramal baik adalah sebagaimana yang Allah sebutkan dalam surat QS. Muhammad ayat 15 yang berbunyi:

مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِيْ وُعِدَ الْمُتَّقُوْنَ ۗفِيْهَآ اَنْهٰرٌ مِّنْ مَّاۤءٍ غَيْرِ اٰسِنٍۚ وَاَنْهٰرٌ مِّنْ لَّبَنٍ لَّمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهٗ ۚوَاَنْهٰرٌ مِّنْ خَمْرٍ لَّذَّةٍ لِّلشّٰرِبِيْنَ وَاَنْهٰرٌ مِّنْ عَسَلٍ مُّصَفًّى ۗوَلَهُمْ فِيْهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِ وَمَغْفِرَةٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ

Artinya: “Perumpamaan taman surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa; di sana ada sungai-sungai yang airnya tidak payau, dan sungai-sungai air susu yang tidak berubah rasanya, dan sungai-sungai khamar (anggur yang tidak memabukkan) yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai madu yang murni. Di dalamnya mereka memperoleh segala macam buah-buahan dan ampunan dari Tuhan mereka….”

Ayat menunjukkan bahwa orang mukmin yang benar-benar mengikuti perintah Allah dan RasulNya selama didunia akan di balaskan dan di beri ganjaran yang dengan kenikmatan Allah yang luarbiasa. Inilah gambaran kenikmatan di Yaumul Jaza, siapa yang tidak mau? Semua orang mau namun mampukah kita membawa diri kita untuk berbuat amal baik dan menjauhkan maksiat!, Semoga Allah berikan taufiq kepada kita semua agar bisa menjadi salah satu hamba Allah yang muttaqiin.

2. Orang yang di berikan surga Allah, wajahnya akan berseri-seri

Jadi siapa saja yang di berikan kenikmatan surga oleh Allah maka akan berseri-seri wajahnya dan bahagia bukan main. Itulah nikmat Allah yang sebenarnya.

Ini adalah sebagai rasa puas setelah mengerjakan semua perintah Allah dan meninggalkan larangan Allah semasa didunia. Gambaran orang-orang Shaleh di yaumul jaza di gambarkan dalam surat Al Gasyiyah ayat 8-16 sebagai berikut:

وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاعِمَةٌ
لِسَعْيِهَا رَاضِيَةٌ
فِي جَنَّةٍ عَالِيَةٍ
لَا تَسْمَعُ فِيهَا لَاغِيَةً
فِيهَا عَيْنٌ جَارِيَةٌ
فِيهَا سُرُرٌ مَرْفُوعَةٌ
وَأَكْوَابٌ مَوْضُوعَةٌ
وَنَمَارِقُ مَصْفُوفَةٌ
وَزَرَابِيُّ مَبْثُوثَةٌ

Artinya: “Pada hari itu banyak (pula) wajah yang berseri-seri, merasa senang karena usahanya (sendiri), (mereka) dalam surga yang tinggi, di sana (kamu) tidak mendengar perkataan yang tidak berguna. Di sana ada mata air yang mengalir. Di sana ada dipan-dipan yang ditinggikan, dan gelas-gelas yang tersedia (di dekatnya), dan bantal-bantal sandaran yang tersusun, dan permadani-permadani yang terhampar.”

3. Neraka di berikan kepada orang kafir dan mereka yang melanggar perintah Allah

Selain ada kenikmatan yang di sediakan untuk hamba-Nya yang shaleh, ada juga bentuk azab yang pedih kepada orang yang ingkar kepada Allah, orang kafir dan mereka yang membuat pelanggaran terehadap aturan Allah.

Pedihnya dan panasnya api neraka tidak bisa dibandingkan dengan api dunia sama sekali, karena perumpamaannya, jika setitik api neraka di jatuhkan dibumi ini, maka akan hancur bumi ini karena panasnya api. Sama halnya dengan surga yang kenikmatannya tidak bisa dibandingkan dengan kenikmatan yang ada didunia ini. Tentang neraka Allah sebtukan dalam al-Quran surat An-Nisa ayat 56

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُوا الْعَذَابَ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمًا

Artinya: “Sungguh, orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti dengan kulit yang lain, agar mereka merasakan azab. Sungguh, Allah Maha-perkasa, Mahabijaksana.”

Anda mungkin juga suka:

4. Di berikan muinuman neraka dari nanah kotor

Tentang arti yaumul jaza atau hari pembalasan juga bisa di maknai atau di pahami dari al-Quran surat IBrahim ayat 16-19 yang berbunyi:

مِنْ وَرَائِهِ جَهَنَّمُ وَيُسْقَىٰ مِنْ مَاءٍ صَدِيدٍ
يَتَجَرَّعُهُ وَلَا يَكَادُ يُسِيغُهُ وَيَأْتِيهِ الْمَوْتُ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ وَمَا هُوَ بِمَيِّتٍ ۖ وَمِنْ وَرَائِهِ عَذَابٌ غَلِيظٌ

Artinya: “di hadapannya ada neraka Jahanam dan dia akan diberi minuman dengan air nanah, diteguk-teguknya (air nanah itu) dan dia hampir tidak bisa menelannya dan datanglah (bahaya) maut kepadanya dari segenap penjuru, tetapi dia tidak juga mati; dan di hadapannya (masih ada) azab yang berat.”

Itulah arti Yaumul jaza serta bagaimana gambaran yaumul jaza atau gambaran hari pembalasan sesuai dengan yang termaktub dalam al-Quran. Semoga kita termasuk hamba-Nya yang mengikuti dan menjalankan perintah-Nya dan meninggalkan larangannya.

Previous articleArti Syafakallah, Syafakillah, Syafahallah, Syafakumullah, Syafahullah
Next articleArti Wa Iyyakum, Wa Iyyaka, Wa Iyyaki: Bahasa Arab dan Terjemahannya