Bencana alam seperti gunung letus adalah hal yang lumrah dan bisa terjadi dimana saja dan kapan saja. Memang tidak orang yang menginginkan musibah terjadi, tetapi ini adalah hukum alam yang tidak bisa di elakkan baik itu terjadi akibat ulah tangan manusia atau bencana yang terjadi secara alamiah tanpa ada kaitan dengan prilaku manusia. Musibah yang terjadi itu baik mengenai diri kita atau mengenai orang lain, kita sebagai muslilm seyogiayanya menyikapi masalah ini dengan bijak dan arif.
Dalam Islam, ketika ada suatu bahaya memang kita harus berusaha untuk melepaskan diri, keluarga atau masyarakat dari bencana dan bahaya, namun selain itu juga wajib kembali dan menyeraha urusan kepada Allah yang maha mengatur semuanya. Kita di ajarkan untuk menyerah urusan kepada Allah dengan membaca do’a-do’a tertentu ketika terjadi musibah seperti gunung meletus.
Baca juga: Doa Rasulullah SAW di Sore Hari
Do’a yang kita ucapakan dan panjatkan kepada Allah ada mencakup dua hal. Pertama; doa adalah usaha kita juga dalam mengelaurkan diri kita dari marahabaya. Kedua; doa adalah bentuk kepasrahan kita kepada Allah karena segala yang terjadi adalah atas kehendak Allah dan kta sebaggai hambaNya wajib menerima dan ridha atas keputusanNya.
Jika sedang terjadi gunung meletus, kita bisa membacakan doa dalam keadaan bahaya seperti yang kita tulis di bawah ini. Doa-doa ini adalah di ambil dari kitab muktabar yaitu kitab al-Azkar karangan seorang ulama terkemuka mazhab syafie yaitu Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi.
Doa ketika bencana berikut ini kita bagikan kepada dua bagian. Pertama: Doa yang kita bacakan untnuk mencegah bencana atau di bacakan ketika bencana itu belum terjadi. Sementara yang kedua; Doa yang kita bacakan setelah terjadinya bencana tersebut.
Doa Memohon Perlindungan dari Bahaya
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أعُوذُ بِكَ مِنَ الهَدْمِ وأعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي وأعُوذُ بِكَ مِنَ الغَرَقِ وَالحَرَقِ وَالهَرَمِ وَأعُوذُ بِكَ أن يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطانُ عِنْدَ المَوْتِ وأعُوذُ بِكَ أنْ أمُوتَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِراً وأعُوذُ بِكَ أن أمُوتَ لَديغاً
Doa dalam tulisan latin
Artinya: “Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari reruntuhan (longsor), dan aku berlindung pada-Mu dari tergelincir, dan aku berlindung pada-Mu dari tenggelam (banjir), terbakar, dan tak berdaya. Dan aku berlindung pada-Mu apabila syetan menjerumuskan padaku ketika akan mati, dan aku berlindung pada-Mu apabila mati dalam keadaan berbalik arah dari jalan-Mu (murtad), dan aku berlindung pada-Mu apabila mati karena disengat.” (HR Abu Daud)
Doa lain yang di bacakan untuk meemohon perlindungan dari bahaya adalah sebagai berikut, doa ini bisa di bacakan setiap hari.
بِسْمِ اللَّهِ الَّذي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الأرْضِ وَلا في السَّماءِ وَهُوَ السَّمِيعُ العَلِيم
Tulisan latin: Bismillâhil ladzî lâ yadlurru ma‘asmihi syaiun fil ardli wa lâ fis samâ-I wa huwas samî‘ul alîm
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang tidak bisa memberi memudharat bersama nama-Nya oleh sesuatu di bumi dan tidak bisa memberi muddharat oleh seesuatu di langit. Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Pengetahui.”
Hadist di atas ada dalam kitab hadist Sunan Abu daud dan Turmizi. Hadist ini bersanad hingga kepada Usman bin Affan, dimana beliau pernah menceritakan bahwa Rasulullah SAW. bersabda siapa saja yang memebacakan doa tersebut tiap pagi dan pertang sebanyak tiga kali, maka ia akan terbebas dari mara bahaya apapun.
Inti daari doa itu adalah kita berkeyakinan sepenuhnya bahwa hanya Allah yang bisa menghendaki mudharat, jika Allah tidak menghendaki maka segaal sessuatu selain Allah tidak akan bisa memudharatkan kita.
Do’a Setelah Mendapat Musibah
Settelah kta tahau doa untuk antisipasi dan mencegah terjadinya musibah aatau selamat dari musibah erups gunung dan lain-lain. Bagaimana doa setelah terjadi bencana atau letussan gunung. Imam Nawawi menjelaskan bahwa Rasulullah SAW menganjurkan ummatnya membacakan doa berikut jiak terjadi musibah.
إنّاَ للهِ وإنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أجِرْنِي فِي مُصِيبَتي وأَخْلِفْ لِي خَيْراً مِنْها
Doa dalam tulisan latin: Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji‘un. Allâhumma ajirnî fî mushîbatî wa akhlif lî khairan minhâ.
Artinya: “Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sungguh hanya kepada-Nya kami akan kembali. Ya Allah, keluarkan aku dari musibahku dan gantikan yang lebih baik daripadanya.”
Dalam shahih mumslimm dijelaskan bahwa siapa saja yang membacakan doaa di atas maka Allah akan memberikan pahala baginya atas musibah yang terjadi. Selain itu, Allah juga akan menggantikan yang terbaik daripada yangg sudah hilang atau rusak.
Musibah dalam satu bentuk bisa di maknai dengan banyak versi, kadang kala itu adalah musibah, kadang kala itu cobaan, atau bisa jadi bala. Semua kejadian itu sunat bagi kita untuk membacakan doa setelah terjadi musibah.
Inti dari doa setelah terjadi musibah adalah kita mengakui hahwa Allah lah tempat kembali semuanya dan semuanyaa ini adalah milik Allah. Setiap yang terjadi pada manusia yang berupa musibah tidak akan ada yang sia-sia semua punyaa hikmah karena segala sesuatu tidak terjadi secara kebetulan melainkan dengan kehendak Allah. Musibah yang disikapi dengan baik akan mendapatkan pahala di sisi Allah SWT. Maka, setiap yang sudah terjadai
kita terima dengan ridha karena iitu kehendak Allah serta meminta agar Allah menggantikan dengan yang terbaik.