FaceApp adalah sebuah aplikasi buatan orang Rusia yang memungkinkan seseorang untuk melihat bagaimana bentuk wajahnya di masa tua. Akhir-akhir ini aplikasi digital ini digunakan lebih 100 juta pengguna, mereka umumnya mengubah wajahnya menjadi wajah tua di masa depan. Ini adalah salah satu kecanggihan teknologi visial hari ini, namun demikian kini ada sebahagian orang yang mengait-ngaitkan penggunakan FaceApp dengan pengubahan ciptaan Allah sebagaimana dalam surat An-Nisa ayat 119. Bagaimana penjelasannya?
FaceApp dan Surat An-Nisa Ayat 119
Nah, ketika masyarakat sudah begitu menggandrungi penggunaan aplikasi FaceApp, kini muncul pendapat yang mengatakan itu adalah mengubah ciptaan Allah, Benarkah? Terlepas dari bahaya menggunakan Aplikasi FaceApp ini, kali ini kita akan melihat dari sisi Agama bagaimana sebenarnya penggunaan Aplikasi ini dalam kaitannya dengan Surat Annisa.
Beberapa orang menjadi surat An-Nisa ayat 119 sebagai larangan untuk menggunakan aplikasi FaceApp karena di anggap penggunaannya adalah mengubah ciptaan Allah, yang mana dalam surat an-nisa ini adalah perintah setan.
Surat An-Nisa yang berhubungan dengan hal ini adalah kalimat yange berbunyi “Falayughayyirunna khalqallāh,” (Lalu mereka mengubah ciptaan Allah). Jadi, ayat ini menurut sebahagian orang menjadi landasan pengharaman menggunakan FaceApp. Berikut ayat 119 surat An_nisa secara lengkap:
Kutipan lengkap Surat An-Nisa ayat 119:
وَلَأُضِلَّنَّهُمْ وَلَأُمَنِّيَنَّهُمْ وَلَآمُرَنَّهُمْ فَلَيُبَتِّكُنَّ آذَانَ الْأَنْعَامِ وَلَآمُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ اللَّهِ ۚ وَمَنْ يَتَّخِذِ الشَّيْطَانَ وَلِيًّا مِنْ دُونِ اللَّهِ فَقَدْ خَسِرَ خُسْرَانًا مُبِينًا
Artinya: “Dan aku [setan] benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya.’ Barang siapa yang menjadikan setan menjadi pelindung selain Allah, maka sungguh ia mengalami kerugian yang nyata.”
Nah, secara arti lahiriyah, makna ayat tersebut adalah seperti di atas, namun kali ini kita akan akan melihat bagaimana sebenarnya tafsir ayat An-Nisa ayat 119 tersebut. Dalam kesempatan ini, kita akan mengangkat tafsir karangan syeikh Wahbah Az-Zuhaily, yaitu tafsir At-Tafsirul Wajiz dan tafsir karangan Syekh Jamaluddin Al-Qasimi yaitu tafsir Mahasinut Ta’wil.
1. Syeikh Wahbah Zuhaily
Syeikh Wahbah az-Zuhaily mengatakan bahwa maksud dari mengubah ciptaan Allah itu adalah mengubah organ manusia yang mana ini adalah dianggap sebagai fitrahnya dan nilai kebaikan dalam penciptaan itu.
ولآمرنهم بتغيير الفطرة التي فطروا عليها تغييرا ماديا كخصاء الآدميين أو معنويا كالانغماس في الشر
Artinya:”Kami [syaithan] akan memerintahkan manusia untuk mengubah fitrah yang telah ditetapkan bagi mereka, baik secara material, yaitu mengebiri manusia maupun secara makna atau nilai, seperti tenggelam dalam kejahatan,” (Lihat Syekh Wahbah Az-Zuhaily, At-Tafsirul Wajiz, [Damaskus, Darul Fikr: 1996 M/1416 H], cetakan kedua, halaman 98).
Jadi, jika tidak mengubah organ pada tubuh manusia, maka ini tidak dianggap sebagai mengubah ciptaan Allah. Menurut hemat penulis, setelah menelaah tagfsir di atas, menggunakan aplikasi FaceApp sama saja seperti menggunakan Photoshop untuk mengubah-ubah photo seseorang, dan ini bukan mengubah fisik manusia.
2. Syeikh Jamaluddin Al-Qasimi
Sementara menurut syeikh Jamaluddin Al-Qasimi, beliau memaknai kamlimat “mengubah ciptaan Allah” adalah mengubah agama Allah. Beliau tidak dengan serta merta menafsirkan demikian, melainkan setelah merujuk kepada banyak tafsir dan termasuk pendapat ibnu Abbas RA.
Pendapat yang di kemukakan oleh syeikh Jamaluddin Al-Qasimi adalah sesuai dengan yang ada dalam surat Ar-Rum ayat 30, yang menyebutkan bahwa Agama Allah adalah fitrah manusia dan ciptaan Allah, ini yang di larang untuk di ubah. Ini sejalan dengan hadist Bukhari dan Muslim yang menyebutkan setiap manusia di lahirkan dalam fitrahnya yaitu agama Islam, namun kemudian di ubah oleh orang tuanya, lingkungannya, sehingga ia beragama dengan agama lain dari Islam.
قوله (وَلآمُرَنّهُمْ فَلَيُغَيّرُنّ خَلْقَ اللّهِ) أي : دين الله عز وجل ، ورواه ابن أبي حاتم عن ابن عباس وكثيرين
Artinya: “(Aku [setan] akan memerintahkan mereka [manusia] untuk mengubah ciptaan Allah) maksudnya agama Allah sebagaimana riwayat Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Abbas dan banyak ahli tafsir,” (Lihat M Jamaluddin Al-Qasimi, Tafsirul Qasimi atau Mahasinut Ta’wil, [tanpa catatan kota dan tahun], cetakan pertama, juz V, halaman 1568).
Jelas beliau mengatakan bahwa maksud dari mengubah ciptaan Allah adalah mengubah Agama Allah karena itu adalah fitrah setiap manusia. Lagi-lagi, menggunakan Aplikasi FaceApp tidak lah termasuk mengubah ciptaan Allah.
Syeikh Jalaluddin al-Qasimi juga mengutip tafsir-tafsir lain yang mengatakan bahwa mengubah ciptaan Allah itu adalah mengubah fitrah manusia seperti pengubahan organ fisik manusia dan mengubah organ fisik pada hewan.
Walaupun makna mengubah ciptaan Allah itu seperti yang kita jelaskan di atas, ini tidak berlaku secara mutlah sehingga tidak ada perubahan sedikitpun. Kenapa demikian? Karena pasa kesempatan lain, agama juga memerintahkan kita untuk menjaga kebersihan dan ini harus lewat mengubah ciptaan Allah seperti mencukur kumis, dan merapikan rambut, khitan, memotong kuku dan sebagainya.
Nah, kembali kepada Aplikasi FaceApp, bagaimana menggunakan Aplikasi ini, apakah ini mengubah ciptaan, tentu sangat jelas bahwa ini tidak mengubah ciptaan Allah. Namun, jika maksud menggunakan aplikasi ini untuk merendahkan orang lain atau menjeelk-jelekkan orang lain, maka ini tidak boleh bahkan bisa berdosa, namun jika tidak untuk hal ini tentu boleh karena ini bukan mengubah ciptaan.
Bahkan jika maksud mengubah wajah menjadi tua dengan FaceApp agar kita bisa mentadabbur waktu senja nanti, maka ini justru bagus karena mengingatkan kita pada kematian atau hari tua.
Lantas, apa hubungan surat An-Nisa ayat 119 dengan FaceApp sebagaimana yang di dengungkan oleh sebahagian orang? Wallahu a’lam.