Niat puasa Rajab – Bulan rajab adalah salah satu bulan mulia di sisi Allah dan salah satu ibadah penting di bulan agung itu adalah berpuasa rajab. Melaksanakan puasa rajab sama seperti puasa sunnat lainnya dimana lafadh niatnya sunnat di lakukan malam hari bahkan niat (dalam hati) itu sendiri sunnat di malam hari. Artinya; puasa sunnat bisa di niatkan di pagi hari selama belum melakukan sesuatu yang membatalkan puasa.
Lantas, bagaimana melafadhkan niat puasa rajab, berikut kita lihat lafal niatnya:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى
Lafadh niat dalam tulisan latin (bagi yang tidak bisa membaca aksara Arab) Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Rajaba lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat puasa esok hari menunnaikan sunnat rajab karena Allah SWT.”
Jadi, sebagaimana yang kita jelas di atass bahwa niat puasa di malam hari hanya wajib jika puasa itu adalah puasa wajib. Namun jika puasa sunnat boleh di lakukan pagi hari. Jika puasa sunnat Rajab itu di niatkan di paagi hari, maka lafadh niatnya berbeda dengan niat di atas. Berikut niat puasaa rajab di pagi hari
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى
Latin (untuk yang tidak bisa baca Arab) Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati Rajaba lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Aku berniat puasa hari ini karena menunai sunnat Rajab karena Allah SWT.”
Puasa di bulan Rajab adalah salah satu puasa yang sangat dianjurkan untuk di laksanakan karena manfaatnya luarbiasa. Bulan Rajab juga termasuk salah satu bulan yang dari 4 bulan haram (bulan terhormat). Dalam kita nihayah Zain, Imam Nawawi al-Bantani memberikan komentar sebagai berikut:
والعاشر صوم أيام الأشهر الحرم وهي أربعة المحرم ورجب وذو القعدة وذو الحجة. وأفضل الشهور رمضان ثم المحرم ثم رجب ثم ذو الحجة ثم وذو القعدة ثم شعبان.
Artinya: .. Yang kesepuluh adalah puasa hari-hari dari bulan haram, yaitu empat bulan: Muharram, Rajab, Zul ka’dah, zul hijjah. Bulan yang paling utama adalah bulan Ramadhan, kemudian bulan Muharram, kemudian Rajab, kemudian zul hijjah, kemudian zul ka’dah dan kemudian sya’ban. [Syekh Nawawi Banten, Nihayatuz Zain]
Baca juga: Lafadh Niat Puasa Sunnah Dzulhijjah
Berdasarkan keterangan di atas, kita tahu bahwa sangat di anjurkan untuk berpuasa sunnat di bulan bulan mulia tersebut yaitu bulan Muharram, Rajab, Zul hijjah, Zul ka’dah dan Sya’ban.