Home Lain-lain Revolusi Industri 4.0, Apa Pengertian, Prinsip, dan Apa Tantangan bagi Generasi Milenial

Revolusi Industri 4.0, Apa Pengertian, Prinsip, dan Apa Tantangan bagi Generasi Milenial

128
Revolusi Industri 4.0

Pernah dengar Revolusi Industri 4.0? Sebenarnya apa maksudnya dan apa pengertian Revolusi Industri 4.0. Ok dalam artikel ini kita akan mempelajari tentang Revolusi Industri 4.0 mulai dari pengertian, tantangan-nya bagi generasi mileneal dan apa saja prinsip bagi revolusi terbaru ini.

Hakikatnya, Revolusi Industri 4.0 adalah tren perkembangan industri yang menggabungkan teknologi otomisasi dan teknologi cyber. Dalam industri ini sebuah perusahaan industri sudah masuk dalam teknologi otomisasi dan mulai menghasilkan produk yang bisa beroperasi secara otomatis serta di lengkapi dengan sistem cyber didalamnya. Hal ini berupa sistem cyber-fisik, komputasi awan, internet of things (IoT), dan komputasi kognitif.

Tren otomatisasi ini telah mengubah banyak hal dalam kehidupan manusia dan memberikan pengaruh yang signifikan seperti lowongan kerja, ekonomi, gaya hidup bahkan dunia pendidikan juga ikut merasakannya. Dengan kalimat sederhana, revolusi industri 4.0 adalah sebuah perubahan cerdas dengan teknologi canggih dimana segala hal akan dihubungkan dengan kehidupan manusia.

Also see: Segmentasi Pasar: Pengertian, Tujuan dan Manfaatnya

Lantas bagaimana prinsip dari industri 4.0 ini? Berikut kita simak ulasannya secara gamblang.

Prinsip Rancangan Revolusi Industri 4.0

Berdasarkan info dari halaman wikipedia, ternyata industri 4.0 mempunyai prinsip tersendiri yang menjadi khas dan memungkinkan setiap perusahaan untuk mengidentifikasinya dan melaksanakan berbagai skenario industri 4.0. Prinsip tersebut ada 4 yaitu:

Interoperabilitas (kesesuaian)

Ini adalah kemampuan mesin, perangkat, manusia dan sensor untuk bisa terkoneksi dan bisa saling berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain melalui media internet dan segala hal lainnya atau internet untuk khalayak (IoT).

Transparansi Informasi;

Sistem informasi mempunyai kemampuan untuk membuat setiap salinan fisik secara maya atau virtual. Ini dengan cara memperkaya pabrik digital dengan sensor data.

Bantuan Teknis;

Pertama; Sistem bantuan mempunyai kemampuan dalam membantu manusia untuk mengumpulkan data dan kemudian membuat visualisasi sehingga nanti bisa menarik sebuah keputusan yang baik dan bijak. Kedua; Cyber fisik mempunyai kemampuan dalam membantu manusia untuk melakukan aneka ragam aktivitas berat, tugas berbahaya, tugas berat untuk di lakukan oleh manusia. Maka, kondisi ini akan meminimalkan penggunaan manusia dalam bekerja di tempat berbahaya dan berat.

Keputusan Mandiri; Sistem cyber fisik juga memiliki kemampuan dalam membuat sebuah keputusan serta melaksanakan tugas yang di perintahnya se-mandiri mungkin tanpa ada sentuhan perencanaan dari manusia.

Baca juga: 22 Urutan Pangkat Polisi

Apakah Kita Siap Memasuki Revolusi Industri 4.0

Revolusi Industri 4.0 akan mengambil peran sebentar lagi, apakah kita sudah siap menyambutnya? Munculnya Revolusi Industri 4.0 akan memberikan banyak perubahan dalam lini kehidupan manusia hampir di segala sisi kehidupan. Keuntungannya adalah semua aktivitas manusia akan di ambil oleh mesin dan manusia hanya tinggal santai-santai saja. Namun demikian, ada efek negatif yang besar seperti berkurangnya penggunaan Sumber Daya Manusia yang pada gilirannya membuat manusia kurang berkembang dari sisi SDM.

Hari ini, kita sedang mempelajari berbagai hal dari Revolusi Industri 4.0. Ada sangat banyak keunggulan dan manfaat dari Revolusi Industri 4.0. Namun jangan salah, juga ada se gudang efek negatif dari industri terbaru ini.

Seorang ekonom asal jerman, Prof. Klaus Martin Schwab dalam bukunya yang berjudul The Fourth Industrial Revolution (2017), pernah menyebutkan bahwa manusia hari ini adalah berada di awal sebuah perubahan dibidang industri yang secara fundamental sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia baik dari segi interaksi, gaya hidup, pekerjaan dan lain sebagainya.

Hadirnya revolusi industri 4.0 yang sedang banyak di bicarakan saat ini memang sangat dramatis dan ia terjadi secara besar dan eksponensial. Ini adalah sebuah perubahan yang sangat signifikan dalam hidup karena mempengaruhi tata cara hidup manusia seutuhnya.

Berbeda dengan industri 1.0 dulu yang ditandai dengan tumbuhnya energi berbasis uap dan air. Pada waktu itu tenaga hewan dan manusia sebagiannya di ganti oleh mesin terutama mesin uap yang pada abad ke 18 merupakan sebuah penemuan besar yang luar biasa. Industri 1.0 dahulunya memberikan banyak manfaat bahkan bisa meningkatkan pendapatan Perkapita penduduk dunia hingga empat kali lipat.

Pada tahap selanjutnya, terjadi revolusi industri 2.0 yang ditandai dengan ditemukannya listrik dan motor penggerak sehingga kehidupan manusia waktu itu sudah sangat lumayan maju dan mudah. Industri atau manufaktur serta produksi terjadi secara besar-besaran. Muncul pesawat, telepon, mobil, bahkan muncul pesawat terbang adalah contoh pencapaian saat itu yang sangat luar biasa.

Perkembangan industri selanjutnya di sebut revolusi industri 3.0, perubahan ini terjadi dengan munculnya industri berbasis elektronik, informasi, dan otomatisasi. Pada akhir era industri 3.0 internet mulai muncul dan di kenal.

Baca juga: Kenapa Anda Harus Punya Blog

Dan sekarang, akan segara muncul dan manusia akan masuk dalam sebuah masa yang di sebut dengan revolusi industri 4.0. Ini ditandai dengan berkembangnya Internet Of Things (IOT). Sangat cepat melesat setelah industri 3.0.

Di era sekarang sudah sangat banyak terjadi hal-hal baru yang sebelumnya tak pernah terpikirkan oleh pikiran manusia dan ini telah membuka lahan bisnis yang sangat besar. Diantaranya muncul transportasi dengan sistem ride sharing seperti yang di terapkan pada Go-Jek, Uber, dan Grab. Memang dalam revolusi industri terbaru yaitu industri 4.0 akan melahirkan banyak lahan kerja baru, sistem kerja baru dan segala bentuk yang berhubungan dengan hidup manusia yang sifatnya baru.

Mencengangkan, Pendapat Ahli tentang Revolusi Industri 4.0

Tentang revolusi industri 4.0 ada beberapa pendapat para ahli tentang ini, diantaranya adalah pendapat yang dikatakan Jobs Lost. Ia mengatakan tahun 2030 sebanyak 400 juta hingga 800 juta orang kehilangan pekerjaan karena semua pekerjaan yang di lakukan telah digantikan oleh mesin atau robot.

Pendapat kedua adalah yang di utarakan oleh bapak Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang P.S. Brodjonegoro. Menurutnya sama seperti yang di katakan oleh McKinsey & Co. Indonesia memasuki industri 4.0 akan mengalami perubahan besar dari sisi pekerjaan dan Indonesia akan kehilangan sekitar 50 juta peluang kerja.

Namun memiliki ide berbeda dengan yang lainnya, ia mengatakan bahwa memasuki industri 4.0 indonesia punya kesempatan besar untuk pembuka banyak peluang baru. Ini adalah industri yang konsen terhadap pengembangan ekonomi digital. Ia mengatakan bahwa ekonomi digital adalah bakat bagi rakyat Indonesia dan pasar yang bagus. Maka ini peluang besar bagi Indonesia untuk maju. Ia tidak sependapat dengan pendapat awal yang mengatakan akan menghilangkan pekerjaan namun justru revolusi ini akan mengefisienkan pekerjaan.

Itulah penjelasan gamblang tentang pengertian revolusi industri 4.0 serta segala yang mungkin terjadi dari industri ini. Semoga generasi baru atau generasi milenial indonesia bisa mempersiapkan dirinya terhadap kedatangan revolusi ini, terutama dalam berinovasi dalam berbagai hal terutama lapangan pekerjaan. Masih sangat banyak lapangan pekerjaan yang sifatnya digital dan ini harus di garap dan dimainkan oleh generasi milenial sehingga kita tidak kaku dengan lapangan pekerjaan fisik.

Previous articleSegmentasi Pasar: Pengertian, Tujuan dan Manfaatnya
Next articlePengertian CRM, Fungsi, Tujuan, Komponen, serta Tahapan CRM