Sholat taubat adalah sarana dan tata cara orang hamba menuju kepada sebuah derajat tertinggi di sisi Allah yaitu Taubat Nasuha. Taubat adalah mengakui segala kesalahan dan menyesali perbuatan tersebut serta bercita kuat untuk tidak mengulangi lagi perbuatan salah.
Panduan Lengkap Sholat Taubat
Sholat Tubat adalah cara atau bentuk ikhtiar manusia untuk bisa menggapai taubat nasuha yaitu perbuatan paling baik di sisi Allah. Karena seseorang hamba tidak lepas dari kesalahan dan sebaik-baik mereka adalah yang mau bertaubat. Maka, pada artikel ini kami akan mengupas tentang tata cara sholat taubat, niat, dan do’a sholat taubat. Semoga bermanfaat untuk semua.
Baca juga: Tata cara sholat lengkap
Manusia diciptakan oleh Allah dengan segala kelebihan dan kekurangan dan yang pasti tidak pernah terlepas dari salah dan dosa. Memang kita tidak boleh mengatakan manusia adalah makhluk yang cendrung berbuat dosa sebagaimana yang Allah katakan dalam surat al BNaqarah tentang protes Malaikat terhadap penciptaan Adam as. namun Allah memberitahukan bahwa yang demikian itu adalah sifat dan karakteristik manusia. Demikian halnya yang terjadi pada Nabi Adam As. ketika dalam surga, akibat dari memakan buah dari satu pohon terlarang. Kemudian Allah menurunkan Adam dan Hawa ke dunia untuk menjalani kehidupannya sebagaimana yang Allah gambarkan dalam al-Quran Q.S Al Baqoroh: 35-37.
Artinya: Dan Kami berfirman: “Hai Adam, mnenetapkan kamu dan isteri kamu di surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu mendekati pohon ini, yang menyebabkan kamu menjadi orang-orang yang dhalim. Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: “Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan”. Kemudian Nabi Adam as. menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (Q.S Al Baqoroh : 35-37)
Allah mnenghendaki kisah nabi Adam as. sedemikian rupa sehingga kita sebagai cucunya bisa mengambil iktibar dan hikmah besar dibaliknya. Dari ayat tersebut kita tahu bahwa walaupun Allah menghukum nabi Adam dengan menurunkannya dsari surga namun Allah memberikan kepadanya beberapa kalimat sehingga nabi Adam berdo’a dengan kalimat tersebut dan Allah menerika taubat nabi Adam as. Allah tidak membiarkan nabi Adam begitu saja didunia namun memberikan jalan untuk bisa kembali kepada surga yaitu mewahyukan kepadanya kalimat taubat.
Demikian halnya kita sebagai cucu nabi Adam as. Allah tidak membiarkan kita dalam kesalahan, jika kita bertaubat kepadaNya dari segala dosa, Allah pasti menerima taubat kita.
Artinya: Keduanya berkata, Ya Allah kami telah mendhalimi diri kami danjika engkau tidak mengampuni kami dan menyayangi kami sungguh kami termasuk sebagian dari orang yang rugi (Q.S Al-A’raf : 23)
Disini kita tahu bahwa manusia memang makhluk yang tidak luput dari dosa, namun Allah memberikan kita cara bertaubat dan minta ampun kepadaNya. Dan kita tahu disinilah pertamakali Allah menurunkan syari’at betaubat kepada hambaNya. Dan syari’at ini masih berlaku hingga pada ummat Nabi Muhammad SAW. hari ini. Bahkan Nabi Muhammad SAW. sebagai Habibullah (kekasih Allah) yang telah di jamin masuk surga bersabda tentang hal ini:
“Wahai sekalian manusia, bertaubatlah kepada Allah dan memohonlah ampun kepada-Nya, sesungguhnya aku bertaubat dalam sehari sebanyak 100 kali.” (HR. Muslim)
Dari hadist di atas kita tahu bahwa betapa pentingnya taubat tersebut bagi kita hamba Allah. Walaupun Rasulullah sebagai manusia terbaik alam ini dan telah di jamin masuk surga oleh Allah, namun beliau setiap harinya tidak kurang seratus kali minta ampun kepada Allah. Bagaimana dengan kita yang hampir setiap hari tidak luput dosa dan kesalahan, sepantasnya kita tidak boleh bosan dan malas bertaubat kepada Allah dan minta ampun dalam setiap waktu kita.
Seorang ulama tasawuf, Hasan al Basri berkata tentang istighfar “perbanyaklah mengucapkan istighfar, baik dirumah, ketika di depan makanan, di jalan-jalan atau ketika di kedai-kedai dan dimana saja kamu berada karena engkau tidak tahu kapan turunnya keampunan.”
Asma (nama-nama) Allah yang Maha Penerima Taubat
Kita mengenal nama-nama indah Allah (asmaul husna) ada 99 nama yang mewakili dari sifat sifat Allah. dan salah satunya adalah Yang Maha Pemaaf. Nama Allah yang memiliki arti pemaaf adalah العفو (Al Afuww), namun ada juga nama lain yang memiliki serupa dengan العفو. Diantaranya adalah التواب (At Tawwaab) Yang Maha Penerima Taubat, الغفور (Al Ghafuur) Yang Maha Memberi Pengampunan dan الغفار (Al Ghaffaar) Yang Maha Pengampun.
Melalui nama-nama Allah yang indah itu kita tahu bahwa Allah adalah maha pemaaf bagi hambanya. Ini sebagaimana yang Allah katakan dalam Al-Quran dalam (QS. Al Hajj : 60) yang berbunyi:
Artinya: …Sesungguhnya Allah benar-benar maha pemaaf dan maha pengampun. (QS. Al Hajj:60)
Bukti lain Allah sebagai maha pemaaf dan penerima tobat adalah sebagaimana firman Allah dalam al quran Az Zumar:53-54 berikut ini.
قُلۡ يَـٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسۡرَفُواْ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمۡ لَا تَقۡنَطُواْ مِن رَّحۡمَةِ ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغۡفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًاۚ إِنَّهُ ۥ هُوَ ٱلۡغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ (٥٣) وَأَنِيبُوٓاْ إِلَىٰ رَبِّكُمۡ وَأَسۡلِمُواْ لَهُ ۥ مِن قَبۡلِ أَن يَأۡتِيَكُمُ ٱلۡعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنصَرُونَ
Artinya: Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi). (QS. Az Zumar : 53-54)
Dari ayat di atas kita bisa memahami bahwa walaupun manusia ini sebagai makhluk yang cendrung kepada jalan salah namun Allah tidak menuutup harapan bagi manusia untuk kembali ke jalanNya. Allah itu maha pemaaf dan penerima taubat hamba selama pintu taubat belum di tutup. Untuk itu, manusia tidak boleh berputus asa dan harap kepada Allah atas dosa dan kesalahan yang telah di perbuat.
Apapun dosa yang telah di perbuat hamba, Allah tetap memberikan kemaafan jika ia bertaubat. Bahkan dosa syirik sekalipun diampuni jika ia bertaubat kepadaNya, namun selama ia tidak mati dalam keadaan murtad (na’uzubillah min zalik). Demikian sebagaimana dikatakan ibnu kasir dalam kitab karangannya.
Setelah kita tahu bahwa Allah menerima taubat hambaNya, seharusnya kita bisa percaya diri dan selalu optimis untuk bertaubat kepada Allah karena Allah tidak menyia-nyiakan hambaNya. Maka, sangat penting bagi kita mengetahui cara bertaubat termasuk tata cara sholat taubat sehingga taubat kita di terima oleh Allah SWT.
Taubat Nasuha: Pengertian Taubat Nasuha
Kita telah tahu bahwa kita adalah makhluk yang cendrung berbuat dosa, untuk kembali ke jalan lurus yang di ridhai Allah kita perlu membuat hubungan baik dengan Allah. Inilah yang disebut dengan taubat nasuha.
Taubat, secara etimologi bermakna kembali, namun secara terminologi taubat adalah kembali kepada Allah, kembali kepada syari’atnya, mengakui segala kesalahan dan menyesalinya serta berjanji dalam hati untuk tidak berbuat lagi kesalahan. Allah berfiman dalam surat QS. At Tahrim: 8.
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuha (taubat yang benar-benar). Mudah-mudahan Tuhanmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: “Wahai Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami, Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (QS. At Tahrim : 8)
Coba perhatikan ayat di atas, Allah memerintahkan hamba untuk bertaubat nasuha (ini adalah perintah wajib) yang harus di lakukan oleh hamba agar ia dimasukkan kedalam surganya. Allah berjanji memberikan surga kepada siapa saja yang mau bertaubat diantara hambaNya.
Syarat-Syarat Taubat Nasuha
Untuk melakukan taubat nasuha ada syarat-syarat yang harus di penuhi, berikut penjelasannya:
1. Menyesal Terhadap Dosa yang Telah di Perbuat
Perasaan yang mendalam ini berasal dari lubuk hati dengan pengakuan sepenuh hati bahwa kita menyesal atas perbuatan yang telah kita lakukan. Ini sangat penting untuk membangkitkan kesadaran tinggi dari hati sehingga tidak ada lagi rasa keinginan untuk melakukan dosa. Kemudian baru lahir sesal, sedih dan marah terhadap diri sendiri atas perbuatan dosa tersebut dan dengan penuh rasa harap kepada Allah untuk bisa menerima taubatnya.
2. Bercita-Cita Tidak Mengulangi Lagi
Baru dikatakan taubat ketika seseorang telah benar-benar tidak lagi mengulangi perbuatannya dan berencana hingga kapanpun tidak lagi melakukan perbuatan dosa. Ini disebut hijrah secara mental sehingga secara totalitas jiwa kita tidak lagi ingin mengulanginya. Ini sangat penting agar segala kemungkinan dosa bisa di cegah dan tak terulang lagi.
3. Minta Ampunan Allah
Meminta ampunan kepada Allah atas dosa dan khilaf yang kita perbuat. Mohon ampunan setiap saat dan mengharap (raja’) kepada Allah untuk di kabulkan pemintaannya. Walaupun seorang hamab sangat bannyak melakukan dosa, namun ampunan Allah lebih laus dan lebih banyak. Jadi, jika sudah menyesal dan sadar atas kesalahan, mintalah ampunan Allah sang maha pengampun.
4. Berjuang untuk istiqamah di jalan baru.
Setelah semuanya kita lalui, kemudian Allah kembali menguji hambanya dalam masa taubat tersebut. Apakah ia bertahan atau tidak atas taubatnya. Maka, berjuanglah sekuat tenaga untuk bisa selalu istiqamah sebagaimana niat awal yaitu menjauhkan dosa dan kesalahan. Memang sangat besar ujian namun kita harus kuat dan bersabar dalam hal ini.
5. Meminta maaf kepada sesama manusia
Ini adalah poin sangat penting dalam taubat jika kesalahan tersebut berkaitan dengan manusia. Dosa kita terhadap manusia tidak akan diampuni sehingga manusia yang kita sakiti, kita dhalimi memaafkannya. Maka, mintalah kemaafan tersebut pada manusia dengan segala kerendahan hati dan lapang dada. Jika orang yang kita dhalimi sudah memaafkan maka Allah juga telah memaafkan dosa kita.
Tata Cara Sholat Taubat
Walau hukumnya tidak wajib, namun untuk menyempurnakan usaha kita dalam taubat nasuha maka kita sebaiknya melakukan sholat taubat. Bahakn empat mazhab fiqih yang muktabar menganjurkan untuk melakukan shalat taubat. Ini juga menjadi bukti
Sebagai salah satu bentuk penyempurnaan dalam proses taubat kita, maka empat madzhab fiqih menganjurkan untuk melaksanakan sholat taubat. Sholat taubat adalah bukti keseriusan kita bahwa kita benar-benar ingin bertaubat atas segala bentuk kesalahan. Melaksanakan sholat taubat hukumnya sunnat sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Turmizi.
Dari Abu bakar ra. bahwa Rasulullah SAW. bersabda: “Tidaklah seorang hamba melakukan shalat dua rakaat kemudian meminta ampun kepada Allah, kecuali Allah akan mengampuninya.” Kemudian Rasulullah membaca ayat ini. “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (QS. Ali Imran : 135). HR. Turmizi.
Waktu Melaksanakan Sholat Taubat
Sholat taubat adalah sunnah dua rakaat yang dilakukan karena ada penyebabnya yaitu taubat seperti halnya shalat lain yang di kerjakan karena ada penyebabnya. Jadi, sholat seperti ini tidak ada batasan waktu pengerjaannya. Namun, para ulama berpendapat bahwa sholat taubat sebaiknya di lakukan sesegera mungkin ketika seseorang itu mendapatkan hidayah dari Allah.
Niat Shalat Taubat
Niat adalah kewajiban atau rukun sholat sebagaimana pada shalat fardhu. Tujuan niat adalah untuk membedakan antara sholat dengan sholat lain. Tempat niat itu dalam hati dan ketika melakukan takbiratul ihram. Bunyi atau lafadh niat shalat taubat adalah.
أُصَلِّى سُنَّةَ التَّوْبَةَ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
Cara Melaksanakan Sholat Taubat
Sholat taubat dilakukan dua rakaat dan sama seperti pelaksaan sholat lainnya dengan segala rukun dan sunnat didalamnya. Namun, jika mau anda kita bisa memanjangkan sujud terakhir dengan mengingat segala dosa dan memohon keampunan dari Allah SWT, karena sujud adalah perilaku merendah diri seorang hamba di hadapan Tuhannya sebagaiman dalam hadist.
Baca juga: Tata cara sholat dhuha
“Yang paling dekat antara seorang hamba dengan Tuhannya adalah ketika sujud, maka perbanyaklah do’a ketika itu.”(HR. Muslim).
Do’a Sholat Taubat
Setelah melakukan sholat dua rakaat dengan niat shalat taubat. Disunnatkan memperbanyak istighfar dan membaca do’a demi menyempurnakan sholat taubat yang kita lakukan. Beberapa macam do’a shalat taubat adalah sebagai berikut:
Do’a pertama:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ الَّذِى لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الحَيُّ القَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ تَوْبَةَ عَبْدٍ ظَالِمٍ لاَ يَمْلِكُ لِنَفْسِهِ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ تَوْبَةَ عَبْدٍ ظَالِمٍ لاَ يَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًّا وَلاَ نَفْعًا وَلاَ مَوْتًا وَلاَ حَيَاةً وَلاَ نُشُوْرًا
Artinya : Saya mohon keampunan kepada Allah Yang Maha Agung, saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, Tuhan yang senantiasa hidup dan mengawasi, saya memohon taubat kepada-Nya sebagaimana taubatnya hamba yang dhalim yang tidak punya daya upaya untuk memberi kemudharatan dan tidak mempunyai daya upaya untuk memberikan manfaat baik ketika mati, hidup maupun ketika bangkit nanti.
Do’a kedua:
أللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
Ya Allah, Ya Allah engkau adalah tuhan kami, tiada Tuhan selain Engkau. Engkau menciptakan ku dan aku adalah hambaMu. Dan aku pun dalam ketentuan serta janji-Mu yang sedapat mungkin aku lakukan. Aku berlindung kepada-Mu dari segala keburukan yg aku lakukan, aku mengakui nikmat-Mu yang Engkau limpahkan kepadaku, dan aku mengakui dosaku, karena itu berilah ampunan kepadaku, sebab tiada yg dapat memberi ampunan kecuali Engkau sendiri.
Do’a ketiga:
اَللَّهُمَّ اِنِّى اَسْاَلُكَ تَوْ فِيْقَ اَهْلِ الْهُدَى وَاَعْمَالَ اَهْلِ التَّوْبَةِ وَعَزْمَ اَهْلِ الصَّبْرِ وَجِدَّ اَهْلِ الْخَشْيَةِ وَطَلَبَ اَهْلِ الرَّ غْبَةِ وَتَعَبُّدَ اَهْلِ الْوَرَعِ وَعِرْفَانَ اَهْلِ الْعِلْمِ حَتَّى اَخَافَكَ . اَللَّهُمَّ اِنِّى اَسْاَلُكَ مَخَا فَةً تَحْجُزُ نِى عَنْ مَعَاصِيْكَ حَتَّى اَعْمَلَ بِطَا عَتِكَ عَمَلاً اَسْتَحِقُّ بِهِ رِضَاكَ حَتَّى اُنَا صِحَكَ فِىالتَّوْ بَةِ خَوْ فًا مِنْكَ وَحَتَّى اَخْلِصَ لَكَ النَّصِيْحَةَ حُبًّا لَكَ وَحَتَّى اَتَوَ كَّلَ عَلَيْكَ فَ اْلاُمُوْرِ كُلِّهَاوَحُسْنَ ظَنٍّ بِكَ . سُبْحَانَ خَالِقِ نُوْرٍ
Itulah pembahasan tentang sholat taubat yang penting diketahui dan di amalkan bagi seseorang yang ingin taubat dan kembali ke jalan benar. Sebaik-baik hamba adalah yang mau bertaubat dan Allah menyukai orang yang taubat dan menyucikan dirinya.